Polsek Peudada Lakukan Verifikasi Hotspot, Kapolsek Imbau Warga Untuk Tidak Membuka Lahan dengan Pembakaran

Bireuen – Personil dari Polsek Peudada, Polres Bireuen, melaksanakan kegiatan verifikasi terhadap laporan hotspot di wilayah Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen. Kegiatan ini dilakukan pada hari Selasa, 23 Juli 2024, mulai pukul 15.30 WIB hingga 18.00 WIB.

Tim pelaksana kegiatan yang terdiri dari Bripka Fajri dan Bripka Teuku Ari menyasar satu titik hotspot yang terdeteksi di Blang Rangkuluh, Kecamatan Peudada. Titik koordinat hotspot ini berada pada posisi 5° 5′ 33.43″ LU dan 96° 36′ 30.64″ BT, atau sekitar 5.09262 LU dan 96.60851 BT.

Setelah dilakukan pengecekan, petugaa mendapati bahwa kemungkinan besar sumber panas ini berasal dari aktivitas pembakaran sampah oleh masyarakat setempat di lahan baru. Namun, kondisi lahan yang sulit diakses karena tidak adanya jalan masuk menghambat petugas untuk mencapai lokasi dan melakukan pemadaman secara langsung.

Hingga saat ini, upaya pemadaman terus dilakukan. situasi di lokasi dilaporkan dalam keadaan aman dan terkendali. Personil polsek peudada memastikan bahwa tidak ada ancaman serius yang ditimbulkan dari titik panas tersebut saat ini.

Kapolres Bireuen AKBP Jatmiko S.H., M.H., melalui Kapolsek Peudada Ipda Hendra Saputra mengatakan, “Kami terus memantau situasi di lokasi hotspot dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keamanan serta mencegah potensi kebakaran hutan dan lahan yang lebih luas. Kami juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tidak melakukan pembakaran sampah di lahan terbuka yang dapat memicu kebakaran.”

Kapolsek Peudada juga menghimbau kepada masyarakat, “Kami mengharapkan kerjasama dari seluruh warga untuk segera melaporkan jika ada kegiatan yang berpotensi menimbulkan kebakaran. Hindari membakar sampah atau membuka lahan dengan cara pembakaran, karena dapat berdampak buruk bagi lingkungan dan keselamatan kita semua.”

Kegiatan verifikasi ini merupakan bagian dari upaya Polres Bireuen untuk memastikan keamanan dan mencegah potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya.